7 Langkah Praktis Membuat Toko Online Sendiri (Dibantu Web Developer)

wahyu_tonjoo 28 Jan 2021 4 Menit 0

Membuat toko online sendiri – Bisa punya toko online sendiri merupakan pencapaian yang patut dirayakan bagi para seller. Bukan hanya prestise, tapi juga banyak keuntungan yang bisa didapatkan. Namun kendalanya, tidak semua orang paham bahasa pemrograman.

Tapi tenang, karena Tonjoo Studio x PintarJualan.id sudah menyiapkan kiat praktis untuk membangun toko online demi mengembangkan usaha Anda. Namun sebelum itu, kita mulai dulu dari pembahasan yang paling ringan: alasan bikin toko online.

Kenapa Sebaiknya Seller Membuat Toko Online Sendiri?

Sendiri ini dalam artian toko online tersebut milik Anda, ya. Bukan dikerjakan sendiri.. karena pasti akan sangat memusingkan. Lalu, kenapa harus punya toko online? Apa saja keuntungannya?

1. Bisa punya database sendiri

Database pelanggan adalah kunci untuk mendapatkan penjualan. Tanpa tau profil mereka, kita akan kesulitan untuk menjangkau melalui iklan, maupun promosi tipis-tipis lewat sosial media.

Dengan toko online, Anda bisa mengoleksi bukan hanya sekadar profil, tapi kesukaan mereka, hobi keseharian mereka, dan bagaimana kebiasaan mereka saat berbelanja. Hal ini akan memudahkan Anda untuk memberikan apa yang mereka butuhkan.

2. Nama brand lebih mudah diingat

Sudah jelas, ya. Nama brand Anda akan sangat mudah diingat oleh pelanggan, karena ketika mengakses toko, hanya ada satu brand yaitu milik Anda sendiri. Dengan begitu, brand Anda akan semakin kuat di mata calon pembeli.

Bayangkan ketika Anda hanya fokus jualan di marketplace, maka akan ada ribuan toko yang menjual barang sama atau mirip, dengan harga yang jor-joran alias saling menawarkan harga yang paling murah.

3. Bebas kostumisasi toko sesuai ciri khas

Anda bisa dengan sangat mudah untuk mengubah tampilan toko sesuai dengan ciri khas brand Anda. Mulai dari warna, desain widget, banner, peletakan produk, tombol beli, font deskripsi dan judul, dan masih banyak lagi.

Dalam benak konsumen, mereka akan merasa spesial karena toko Anda sangat unik. Bukan hanya tampilan, tetapi dalam pengalaman dari ceki-ceki barang hingga Checkout. Semua bisa di-custom sesuai keinginan Anda.

Langkah Mudah untuk Membangun Toko Online dengan Bantuan Web Developer

Dalam pembuatan toko online, diperlukan beberapa tahap mulai dari nol hingga siap dirilis. Secara sederhana, berikut tahapannya:

  1. Pilih nama domain
  2. Cari web developer
  3. Pilih tampilan toko
  4. Tambahkan produk
  5. Atur opsi pembayaran
  6. Atur opsi pengiriman
  7. Toko siap diluncurkan

1. Pilih nama domain

Langkah pertama dalam membuat toko online sendiri adalah menentukan nama domain sesuai dengan brand Anda. Cek ketersediannya, apakah masih bisa dipakai atau sudah ada orang lain yang beli domain tersebut.

Buat yang belum tau apa itu domain, contohnya seperti Tokopedia.com, Shopee.co.id, dan sejenisnya. Alias alamat toko online Anda yang bisa diakses. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika memilih nama domain, antara lain:

Hindari angka dan tanda “-”. Hal ini berhubungan dengan kebiasaan orang ketika mengetikkan nama domain di kolom browser, masih banyak yang keliru dalam pelafalan, atau typo. Apalagi jika menggunakan angka dan karakter, semakin besar kemungkinannya.

Gunakan nama yang unik. Unik dalam artian, tidak menggunakan kata-kata umum seperti “BelanjaSepeda.com” atau “TokoGrosirBajuMurah.com” dan sejenisnya. Karena akan menyulitkan pengguna untuk mengingat nama domain Anda.

2. Cari web developer

Memang akan bayar lagi ketika membuat toko online sendiri, tetapi sangat direkomendasikan bagi Anda yang sama sekali tidak mengerti pemrograman IT. Karena akan sangat njelimet dan penuh kode-kode yang justru membuat Anda tidak fokus dalam menjalankan usaha.

Solusi paling mudahnya adalah meng-hire seorang web developer (atau dalam tim) untuk membangun toko online Anda. Bisa mencari lewat forum, situs freelancer, atau langsung datang ke agensi ternama seperti Tonjoo.

Katakan kalau Anda butuh jasa pembuatan website toko online untuk produk A, B, C. Sampaikan berapa budget Anda, dan bagaimana prosedur pembuatannya. Lakukan negosiasi, jika diperlukan.

3. Pilih tampilan toko

Setelah berhasil menemukan pengembang web untuk membuat toko online sendiri, biasanya mereka akan menunjukkan beberapa sampel yang sudah pernah dikerjakan. Jika cocok, bisa langsung memilih desain mana yang ingin digunakan.

Namun saran kami, upayakan untuk bisa punya referensi sendiri. Kalau perlu Anda sudah menyiapkan gambaran kasarnya, kira-kira website toko online-nya mau dibuat seperti situs apa, warnanya, kebutuhan pengiriman, dan banyak lagi.

4. Tambahkan produk

Tugas utama Anda ada di sini saat membuat toko online sendiri. Lumayan memakan waktu, karena Anda wajib menyiapkan segala keperluan produk yang akan ditampilkan di toko online. Beberapa contohnya:

  • List kategori dan nama produk (beserta varian, ukuran, warna, dll)
  • List foto produk berkualitas tinggi (berukuran minimal 500 x 500 px)
  • List deskripsi produk (meliputi manfaat, cara penggunaan, garansi, dll)
  • List jumlah stok yang tersedia

Semua list di atas bisa Anda kemas dan rapikan ke dalam Google Drive agar sewaktu-waktu dapat diakses oleh Anda maupun web developer. Jika keberatan, Anda juga dapat menyewa freelancer untuk mengurus bagian tersebut.

5. Atur opsi pembayaran

Langkah berikutnya dalam membuat toko online sendiri adalah menentukan opsi pembayaran yang ada di toko online Anda. Melalui apa saja pembeli bisa membayar produk yang Anda jual? Apakah bank transfer, dompet digital, atau bahkan COD?

Selain itu, Anda juga wajib menyampaikan bagaimana alur pemesanan yang akan digunakan. Apakah menggunakan opsi bayar via WA atau cukup di website saja, itu juga perlu dipikirkan.

Anda juga dapat menggunakan layanan ketiga untuk opsi pembayaran ini. Misalkan mendaftar program iPaymu untuk mendapatkan lebih banyak opsi pembayaran.

6. Atur opsi pengiriman

Yaps, simpelnya adalah menampilkan jasa ekspedisi apa saja yang tersedia di dalam toko online Anda. Sebagai tambahan, pastikan juga ekspedisi tersebut paling sering digunakan oleh pelanggan toko saat proses pemesanan barang.

Selain itu, Anda juga wajib mencantumkan bagaimana kebijakan pengiriman dan pengembalian barang. Apakah Anda menyediakan opsi pengembalian, atau tidak. Jika ada, sampaikan tata caranya dan peraturannya.

Apakah ongkos kirim pengembalian ditanggung Anda atau pembeli, batas proses pengembalian berapa hari, apakah jika terjadi kerusakan dari pembeli bisa diretur atau tidak, dan banyak lagi.

7. Toko online siap diluncurkan

Taraaa! Semuanya sudah lengkap. Mulai dari memilih nama domain, tampilan toko, upload barang, atur pembayaran hingga pengiriman, dan kini, dalam membuat toko online sendiri, saatnya Anda melakukan cek-ricek sebelum dirilis dan disebarkan kepada calon pelanggan.

Anda bisa melakukan beberapa cek seperti ini:

  • Apakah pesanan berhasil di-Checkout? Ada kendala atau tidak?
  • Apakah seluruh halaman toko online bisa diakses? Ada error 404 atau tidak?
  • Apakah toko online Anda mudah diakses ketika lewat mobile? Ada tampilan yang error atau tidak?
  • Apakah toko online Anda bisa diakses di semua browser? Google Chrome, Firefox, Opera, hingga Mi Browser?

Yaps, pengecekan ini juga sebenarnya dilakukan oleh web developer. Tetapi juga tidak ada salahnya jika Anda turut andil dalam meneliti web toko online sebelum dirilis, supaya makin pas dan tidak ada revisi lagi.

Bagaimana, sampai di sini cukup paham, ya? Kesimpulannya, kalau bisa minta bantuan kepada web developer, minta saja. Namun siapkan budget-nya ya. Karena fokus Anda ialah mengurus bisnis, untuk urusan toko online serahkan kepada ahlinya. Semoga membantu ya 🙂

Last Updated on April 24, 2024 by Nasikhun A.

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
wahyu_tonjoo
Ditulis oleh

wahyu_tonjoo

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.