Cara Memasang Google Analytics di WordPress dengan Mudah

Nasikhun A. 05 Sep 2023 5 Menit 0

Anda dapat melihat trafik, behavior pengguna, bounce rate, hingga halaman paling banyak dikunjungi pada website dengan cara memasang Google Analytics di WordPress.

Dengan adanya data-data yang disediakan oleh Google Analytics, Anda dapat mengoptimasi website dengan lebih baik lagi. Sehingga website Anda bisa mendatangkan trafik yang tinggi.

Tutorial WordPress ini membahas tentang apa itu Google Analytics, cara membuat akun Google Analytics dan cara menghubungkan Google Analytics dengan website WordPress.

Apa itu Google Analytics dan Apakah Gratis?

Google Analytics adalah layanan dari Google yang dapat membantu memantau dan menyajikan data trafik dari website Anda. Dengan begitu, Anda dapat melihat sumber trafik, halaman paling populer, perilaku user, dan banyak metrik lainnya.

Lantas apakah Google Analytics itu berbayar? Anda dapat memasang Google Analytics di WordPress tanpa bayar alias gratis. Jadi tinggal membuat akunnya kemudian memasangkannya dengan website Anda.

Cara memasang Google Analytics pada website berbasis WordPress dapat dilakukan dengan dua metode, yakni (1) secara manual dengan menggunakan script code, dan (2) menggunakan Measurement ID atau ID pengukur.

Google Analytics dapat dipasang pada website yang (1) sudah live, yakni website yang telah di-upload ke web server dan dapat diakses oleh siapapun melalui internet; dan juga pada website yang (2) masih tahap pengembangan di localhost atau komputer lokal.

Lantas bagaimana cara mulai memasang Google Analytics di WordPress? Simak langkah-langkahnya berikut ini!

Langkah 1: Cara Membuat Google Analytics Sendiri

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuat akun Google Analytics terlebih dahulu. Namun, jika sudah memiliki, bisa loncat ke langkah ke-2. Berikut cara membuat Google Analytics:

  1. Kunjungi laman Google Analytics dan klik Start measuring.
    Cara Memasang Google Analytics di WordPress
  2. Pada bagian Account name, silakan masukkan nama akun. Kemudian klik Next.
    Cara Memasang Google Analytics di WordPress
  3. Selanjutnya, masukkan Property details (Property name, Reporting time zone, dan Currency). Jika sudah, klik Next.
    Cara Memasang Google Analytics di WordPress
  4. Masukkan Business details (Industry category dan Business size). Di contoh ini, kami memilih katetgori Hobbies & Leisure. Kemudian klik Next.
    Cara Memasang Google Analytics di WordPress
  5. Pilih Business Objectives atau tujuan bisnis dari website Anda. Pemilihan tujuan bisnis ini dapat membantu mempersonalisasi laporan Google Analytics nantinya. Anda bisa memilih lebih dari satu. Jika sudah, klik Create.
    Cara Memasang Google Analytics di WordPress
  6. Jika sudah, centang pada bagian Terms of Service Agreement dan klik I Accept.
    Cara Memasang Google Analytics di WordPress
  7. Kemudian pilih platform sumber pengambilan data Google Analytics. Pilih Web.
    Cara Memasang Google Analytics di WordPress
  8. Pada halaman Set up your web stream, masukkan URL website Anda dengan benar. Anda bisa menggunakan website yang masih di localhost maupun yang sudah live. Masukkan Stream name dan kemudian klik Create stream.
    Cara Memasang Google Analytics di WordPress
  9. Selesai, Anda sudah berhasil membuat akun Google Analytics.

Jika sudah berhasil membuat akun Google Analytics, sekarang saatnya menghubungkan Google Analytics dengan website Anda.

Langkah 2: Cara Memasang Google Analytics di WordPress Bagi Pemula

Secara garis besar, ada dua cara memasang Google Analytics di WordPress, yakni secara manual dan menggunakan Measurement ID. Untuk cara yang manual cocok digunakan jika website Anda masih dalam tahap pengembangan.

Meski begitu, cara manual juga dapat digunakan untuk website yang sudah live. Sementara, pemasangan Google Analytics pada WordPress menggunakan Measurement ID hanya dapat dilakukan pada website yang sudah live, dengan menggunakan plugin.

a. Cara Memasang Google Analytics di WordPress Manual

Cara manual memasang Google Analytics di website WordPress adalah dengan memasukkan scriptnya ke header setiap halaman website Anda. Namun, cara tersebut tentu kurang efisien.

Maka, di sini kami menggunakan plugin Insert Headers and Footers. Berikut cara memasang Google Analytics di WordPress secara manual:

  1. Buka halaman awal Google Analytics. Jika belum terhubung dengan website, maka tampilannya seperti ini.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress
  2. Klik Admin pada side bar kiri paling bawah > pilih opsi ADMIN di menu bar > klik menu Data Streams.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress
  3. Pada halaman Data Streams, klik website WordPress yang sudah Anda masukkan ke Google Analytics.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress
  4. Klik View tag instructions.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress
  5. Pilih menu bar Install Manually > kemudian klik ikon Copy untuk menyalin kode script Google Analytics.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress
  6. Selanjutnya Anda perlu menginstal plugin di WordPress dengan cara buka WP-Admin website Anda dan klik menu Plugins > Add New > ketik insert header pada search box plugin > klik Install Now pada plugin WPCode – Insert Headers and Footers > klik Activate.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress
  7. Apabila instalasi plugin sudah selesai, klik menu Code Snippets pada side bar kanan > pilih Header & Footer > paste kode script Google Analytics ke bagian Header > klik Save Changes.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress
  8. Terakhir, buka halaman Google Analytics untuk melihat apakah sudah terhubung dengan website Anda. Jika sudah terdapat pesan Your data collection is active, berarti sudah berhasil.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress

Cara memasang Google Analytics di website dengan metode lainnya adalah menggunakan Measurement ID, yakni ID pengukur yang sudah disediakan oleh Google Analytics ketika Anda memasukkan URL website ke Google Analytics.

b. Cara Pasang Google Analytics di WordPress dengan Measurement ID

Cara menghubungkan WordPress dengan Google Analytics selanjutnya dapat dilakukan menggunakan Measurement ID yang telah tersedia ketika Anda berhasil membuat akun Google Analytics.

Di mana ID Google Analytics? Normalnya, setelah Anda berhasil membuat akun Google Analytics, Measurement ID muncul di halaman awal seperti di bawah ini.

Namun, jika Measurement ID tidak muncul, Anda dapat melihatnya melalui dan memasangnya di WordPress dengan langkah-langkah berikut ini:

  1. Klik menu Admin di side bar kiri bawah > pilih menu ADMIN > klik Data Streams.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress
  2. Kemudian klik website yang sudah Anda masukkan ke Google Analytics.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress
  3. Pada bagian Stream details, Anda dapat melihat Measurement ID yang diawali dengan G-. Copy ID tersebut.
    Cara menghubungkan Google Analytics dengan WordPress
  4. Selanjutnya buka WP Admin website Anda dan instal salah satu plugin berikut di WordPress Anda:
    Site Kit (Asli milik Google)
    MonsterInsights
    HFCM
  5. Masukkan Measurement ID melalui plugin yang sudah diinstall.
  6. Selesai.

Selanjutnya Anda bisa kembali ke halaman Google Analytics untuk memastikan bahwa website Anda sudah terhubung. Biasanya trafik akan terlihat kurang dari 48 jam setelah Google Analytics dipasang di WordPress.

Istilah Penting dalam Google Analytics

Agar Anda dapat membaca data pada Google Analytics dengan benar dan tepat, pahami beberapa istilah umum yang digunakan dalam Google Analytics berikut ini:

  • Pengguna (Users) dan Sesi (Sessions): Menunjukkan berapa banyak orang yang mengunjungi situs Anda dan berapa kali mereka mengunjungi. Ini memberikan gambaran umum tentang trafik situs Anda.
  • Tingkat Pentalan (Bounce Rate): Persentase pengunjung yang hanya melihat satu halaman sebelum keluar dari situs Anda. Tingkat pentalan yang tinggi mungkin menunjukkan konten yang tidak relevan atau halaman yang tidak memenuhi ekspektasi pengunjung.
  • Durasi Sesi Rata-rata (Average Session Duration): Berapa lama rata-rata pengunjung menghabiskan waktu di situs Anda dalam satu kunjungan. Ini membantu Anda memahami seberapa menarik konten Anda bagi pengunjung.
  • Halaman per Sesi (Pages per Session): Rata-rata berapa halaman yang dilihat pengunjung dalam satu sesi. Ini memberikan wawasan tentang seberapa dalam interaksi pengunjung dengan konten Anda.
  • Halaman yang Paling Banyak Dikunjungi: Daftar halaman yang paling sering dilihat oleh pengunjung. Ini memberi tahu Anda konten apa yang paling populer di situs Anda.
  • Sumber Trafik (Traffic Sources): Menunjukkan dari mana pengunjung Anda datang, apakah dari mesin pencari, media sosial, situs rujukan, atau langsung.
  • Konversi (Conversions): Jika Anda telah mengatur tujuan atau e-commerce tracking, metrik ini akan menunjukkan bagaimana pengunjung Anda berkonversi, seperti berapa banyak yang melakukan pembelian atau mendaftar untuk newsletter.
  • Demografi Pengguna: Informasi tentang usia, jenis kelamin, dan minat pengunjung Anda. Ini membantu dalam menyegmentasi audiens dan mengarahkan konten atau iklan khusus.
  • Perangkat (Devices): Menunjukkan jenis perangkat yang digunakan oleh pengunjung Anda, seperti desktop, mobile, atau tablet. Ini penting untuk memastikan situs Anda responsif dan dioptimalkan untuk semua jenis perangkat.
  • Tingkat Konversi (Conversion Rate): Persentase total pengunjung yang melakukan tindakan tertentu atau mencapai tujuan yang telah Anda tentukan.
  • Acquisition: Memberikan wawasan tentang bagaimana pengunjung Anda menemukan situs Anda, apakah melalui organic search, paid search, referal, social, atau kanal lainnya.
  • Event: Tindakan khusus yang dilakukan pengunjung di situs Anda, seperti mengklik tombol atau menonton video.

Dengan memahami istilah dan matrik di atas, Anda akan lebih mudah dalam membaca data yang disediakan oleh Google Analytics.

Sudah Berhasil Memasang Google Analytics di WordPress

Demikian tutorial cara memasang Google Analytics di WordPress dengan menggunakan script code maupun menggunakan Measurement ID. Metode ini dapat diterapkan pada website yang masih under development dan yang sudah live.

Dengan begitu, Anda dapat mulai melihat sumber trafik website Anda, halaman mana memiliki performa baik, seperti apa demografi user website Anda, hingga seberapa lama rata-rata user membuka halaman pada website Anda.

Apabila ada pertanyaan lebih lanjut mengenai WordPress dan berbagai hal yang berkaitan, Anda bisa hubungi Kontak Tonjoo atau meninggalkan pesan di kolom komentar!


Baca artikel terkait WordPress, WooCommerce, Plugin dan pengembangan website lainnya dari Moch. Nasikhun Amin di blog Tonjoo Studio.

First published: 05 September 2023


 

Last Updated on September 18, 2023 by Nasikhun A.

Bagikan ke:
Diarsipkan di bawah:
Nasikhun A.
Ditulis oleh

Nasikhun A.

A late specializer, data-informed technical writer who is constantly hungry for growth. A lifelong learner who is interested in the marriage between creativity and technology.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.